Thursday, May 21, 2009

Letupan tawa kabut

Sebaris bayang meruntuhkan tembok mata
Memisahkan antara liukan pecundang dan pengecut
Rupanya yang kedua masih melibatkan hati
Hingga tak terbendung bah suara dengung manusia
Suara canda agung meramaikan dari langit
Membawa satu nama terasa absurd dalam liang
Membawa segala rupa,bau,mantra
Membuatnya koyak terdera berai tawa
Awan hitam melahap rakus sisa bagaskara
Menyisakan gelak gelak warna yang berlalu segan
Menjadikan serupa yang menyatu pikir sejati
Membawa dan melarutkan banyak air muka
Datang dan berlalu terus musna tanpa sisa
Kini hanya menyisakan tanya

--
Dikirim dari perangkat seluler saya

No comments: