Thursday, September 16, 2010

cerita siang tentang

Keraguan itu benar adanya,kini menghampiriku dalam wajah yang begitu lugas dan nyata. Dulu sedikit jawab yang kupaksa dalam tiap tanyaku. Lebih baik bersama dengan orang yang mencintaiku daripada hidup dengan orang yang kucintai akan tetapi belum tentu punya perasaan yang sama denganku.

Ketika pertama denganmu hanya secuil rasa pemasaran yang hadir dalam wajah hariku, lalu ketika hari berlalu kita begitu dekat, dan semakin dekat, hingga akhirnya kau mencintaiku. Dan ketika bukan berlalu masih begitu banyak ragu yang hadir dan menyita sisa hari, dan selama itu, hampir semua tidak pernah setuju, orang tua, saudara, bahkan adik yang kusayangi membenciku, tapi apa entah yang begitu nyata, aku masih acuh juga dengan semua itu, padahal saat yang sama aku terlanda perasaan yang mengguncang hati, hadirnya yang kutemui di jalan, yang kuyakini tanpa melihatnya, perasaan yang hampir sama dengan cinta pertama. Tapi kebimbangan itu ahirnya jatuh dalam pelukmu, memutuskan untuk bersamamu.

Setelah semua waktu bersamamu akhirnya sayang hadir dalam wajah yang semu, dan kemudian cinta hadir dalam rona merah hari. Namun kini ragu benar-benar membuatmu sepi dalam hari. Lalu kemudian apa yang akan terjadi esok hari, saat ini semua keluarga sedikit setuju,tapi membuat ragu, dan sikap orang tua mu yang begitu mudah berucap, membuat begitu ragu.

No comments: