Thursday, April 1, 2010

genta langit

lalu akhirnya pada bisik waktu aku tinggalkan sedikit tanya
di balik rapuh daun jatuh
manakah yang berhak dan lebih benar tentang mata yang
menebarkan aroma melati cinta

padanya yang kurobek-robek wajah dunia dan gempa
menjadi niscaya saat hadapnya menjadi cahaya meski
sejenak, namun ia yang tak tergapai duhai bayangan

ataukah
padamu yang tiap menit detik kaucuri bayang dari sesak
pikirku kemudian dalam balutan warna merah kau
rubah-rubah jernih itu hingga hanya bersisa bimbang
saat ini langit menjadi genta yang begitu jumawa
ingin bersabda aku begitu sayang engkau
aku merindu-mu lalu kenapa
sakit yang kutinggalkan pada lirik sajak
yang tak kunjung selesai
jepara, akhir maret 2010

No comments: