Thursday, April 3, 2008

puisi peron pertama

DENGAN MENYEBUT NAMAMU


Duhai Yang Maha TerWied

aku berdzikir lirih dalam bincangku

aku mencinta dalam kerapuhanku

mencintai serempak meruntuh luruh

dalam tiap penghujung hariku

aku merindumu Duhai Yang Maha TerWied

dalam ketiadayaan

bahkan dalam kata


Jepara 23 Januari 2006





MASIH

merindumu meski tanpa kata

untaian tangga langit ba'da romantis gerimis

hangat sabtu sore

mencintaimu meski tanpa bahasa

lantunan kidung embun dalam fajar

penuh makna dalam romantisasi kalbu

masih Duhai yang Maha TerWied


Jepara 4 Desember 2005 22:18



No comments: